RANGKUMAN MODUL
I/O
A. Sistem Komputer Unit Masukan/Keluaran
Unit input adalah (masukan) unit luar yang digunakan
untuk memasukkan data dari luar ke dalam
mikroprosesor ini, contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse. Sementara unit
output (keluaran) biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan
kata lain untuk menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor. Ruang
lingkup atau batasan dalam manajemen perangkat keras input/output adalah
bagaimana perangkat keras input output itu dikelola dan diprogram agar dapat
berjalan dengan baik. Manajemen perangkat I/O mempunyai beragam fungsi dan
fungsi antara lain adalah sebagai berikut:
·
mengirimkan perintah ke perangkat
I/O untuk menyediakan layanan akses.
·
menangani interupsi perangkat
I/O.
·
menangani kesalahan pada
perangkat I/O.
·
menyediakan interface ke
pemakai.
Beberapa
perangkat input dan output sebagai berikut:
·
Keyboard : Menginput karakter
·
Mouse, Touch Screen, Graph Tablet :
Input gerakan yang diolah menjadi perintah
·
CD ROM : Input Data dengan media CD
·
Scanner : Input Data dengan Media
Gambar Output
·
Printer : Mencetak file
·
Monitor : Menampilkan Data
·
Speaker : Output Suara
Mesin komputer akan memiliki nilai apabila bisa berinteraksi
dengan dunia luar. Lebih dari itu, komputer tidak akan berfungsi apabila tidak
dapat berinteraksi dengan dunia luar. Ambil contoh saja, bagaimana kita bisa
menginstruksikan CPU untuk melakukan suatu operasi apabila tidak ada keyboard.
Bagaimana kita melihat hasil kerja sistem komputer bila tidak
adamonitor.Keyboard dan monitor tergolong dalam perangkat eksternal komputer.
Perangkat eksternal yang dihubungkan modul I/O seringkali
disebut perangkat peripheral, atau untuk mudahnya disebut peripheral.
Sistem komputer tidak akan berguna tanpa adanya peralatan
input dan output. Operasi-operasi I/O diperoleh melalui sejumlah perangkat
eksternal yang menyediakan alat untuk pertukaran data di antara lingkungan luar
dengan komputer. Perangkat eksternal dihubungkan dengan komputer oleh suatu
link dengan modul I/O
Link digunakan untuk pertukaran kontrol, status, dan data
antara modul I/O sering kali disebut sebagai perangkat peripheral, atau untuk
mudahnya disebut peripheral.
B. Langkah-Langkah Pemindahan Data dar Perangkat Peripheral
ke CPU
langkah-langkah pemindahan data dari perangkat peripheral ke
cpu sebagai berikut:
1. Permintaan
dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
2. Modul
I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
3. Apabila
perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan mengirimkan
perintah ke modul I/O.
4. Modul
I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
5. Selanjutnya
data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan kecepatan
transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU dengan
baik. Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi
CPU dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus
atau lebih.
C.
Fungsi
Komunikasi antara CPU dan Modul I/O
Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O
meliputi proses – proses berikut :
·
Command
Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang dikirimkan
sebaga isinya bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat
menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
·
Data,
pertukaran data antara CPU danmodul I/O melalui bus data.
·
Status
Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun
perangkat peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga
status bermacam-macam kondisi kesalahan (error).
·
Address
Recognition
Bahwa
peralatan atau komponen penyusun komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka
harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada perangkat peripheral,
sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral yang dikontrolnya.
D. Fungsi Modul I/O
1.
Data
Buffering
Tujuan utama buffering adalah mendapatkan penyesuaian
data sehubungan perbedaan laju transfer data dari perangkat peripheral dengan
kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya laju transfer data dari perangkat
peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpan.
2.
Deteksi
Error
Apabila pada perangkat peripheral terdapat masalah
sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan
kesalahan tersebut. Misal informasi kesalahan pada peripheral printer seperti:
kertas tergulung, pintahabis, kertashabis, dan lain – lain. Teknik yang umum
untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit paritas.
E.
Struktur
Modul Input/Output
Terdapat
berbagai macam modul I/O seiring perkembangan komputer itu sendiri,contoh yang
sederhana dan fleksibel adalah Intel 8255A yang sering disebut PPI(Programmable
Peripheral Interface).Bagaimanapun kompleksitas suatu modul I/O,terdapat
kemiripan struktur, seperti terlihat pada gambar
Antarmuka
modul I/O ke CPU melalui bus sistem komputer terdapat tiga saluran, yaitu
saluran data, saluran alamat dan saluran kontrol. Bagian terpenting adalah blok
logika I/O yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka peripheral,
terdapat fungsi pengaturan dan switching pada blok ini.
F.
Teknik
Operasi Input/Output
a)
I/O
Terprogram
Pada I/O terprogram, data saling dipertukarkan antara
CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada
CPUsecara langsung seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca atautulis
dan monitoring perangkat. I/O terprogram mempunyai kelemahan sebagai berikut :
1.
CPU akan
menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/Osehingga akan membuang
waktu, CPU lebih cepat proses operasinya. Dalam teknik ini, modul I/O tidak
dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap proses- proses yang
diinteruksikan padanya.
2.
Seluruh
proses merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan Untuk
melaksanakan perintah-perintah I/O, CPU akan mengeluarkan sebuah alamat bagi
modul I/O dan perangkat periperhalnya sehingga terspesifikasi secara khusus dan
sebuah perintah I/O yang akan dilakukan.Terdapat empat klasifikasi perintah
input/output, yaitu:
3.
Perintah
Control yaitu perintah yang digunakan untuk mengaktivasi perangkat periperhal
dan memberitahukan tugas yang diperintahkan kepadanya.
4.
Perintah
Test, yaitu perintah yang digunakan CPU untuk menguji berbagaikondisi status
modul I/O dan periperhalnya. CPU perlu mngetahui perangkat periperhalnya dalam
keadaan aktif dan siap digunakan, juga untuk megetahui operasi-operasi I/O yang
dijalankan serta mendeteksi kesalahannya.
5.
Perintah
Read, yaitu perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu paket data kemudian
menaruhnya di dalam buffer internal. Proses selanjutnya paket data dikirim
melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi data maupun kecepatan
transfernya.
6.
Perintah
Write, Perintah ini kebalikan dari read. CPU memerintahkan modul I/O untuk
mengambil data dari bus data untuk diberikan pada perangkat periperhal tujuan
data tersebut
b)
Interrupt –
Driven I/O
Teknik interupt driven I/O memungkinkan proses yang
tidak membuang-buang waktu. Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada
modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan oleh modul I/O, maka CPU melakukan
eksekusi perintah-perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan
instruksi yang diberikan padanya, maka modul I/O tersebut kemudian akan
memberikan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.
Dalam teknik ini kendali perintah masih menjadi
tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah dari memori maupun pelaksanaan
isi perintah tersebut. Terdapat selangkah kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu
CPU melakukan multi tasking beberapa perintah sekaligus sehingga tidak ada
waktu tunggu bagi CPU.
Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O adalah
modul I/O menerima perintah, misalnya read. Kemudian modul I/O melaksanakan perintah
pembacaan dari peripheral dan meletakkan paket data ke register data modul I/O,
selanjutnya modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol.
Kemudian modul menunggu datanya diminta CPU. Saat permintaan terjadi, modul
meletakkan data pada bus data dan modul siap menerima perintah selanjutnya.
G.
Klasifikasi Perintah I/O
Terdapat empat klasifikasi perintah I/O, yaitu:
·
Perintah control.
Perintah ini digunkan untuk mengaktivasi
perangkat peripheral dan memberitahukan tugas yang diperintahkan padanya.
·
Perintah test.
Perintah ini digunakan CPU untuk
menguji berbagai kondisi status modul I/O dan peripheralnya. CPU perlu
mengetahui perangkat peripheralnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga
untuk mengetahui operasi – operasi I/O yang dijalankan serta mendeteksi kesalahannya.
·
Perintah read.
Perintah pada modul I/O untuk
mengambil suatu paket data kemudian menaruh dalam buffer internal. Proses
selanjutnya paket data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi
data maupun kecepatan transfernya.
·
Perintah write.
Perintah ini kebalikan dari read.
CPU memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan
pada perangkat peripheral tujuan data tersebut.
JAWABAN PERTANYAAN :
1. langkah-langkah
pemindahan data dari perangkat peripheral ke cpu sebagai berikut:
·
Permintaan dan pemeriksaan status
perangkat dari CPU ke modul I/O.
·
Modul I/O memberi jawaban atas
permintaan CPU.
·
Apabila perangkat eksternal telah
siap untuk transfer data, maka CPU akan mengirimkan perintah ke modul I/O.
·
Modul I/O akan menerima paket data
dengan panjang tertentu dari peripheral.
·
Selanjutnya data dikirim ke CPU
setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan kecepatan transfer oleh modul
I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU dengan baik. Transfer data
tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul I/O
akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih.
2. Ruang lingkup atau batasan dalam
manajemen perangkat keras input/output adalah bagaimana perangkat keras input
output itu dikelola dan diprogram agar dapat berjalan dengan baik. Manajemen
perangkat I/O mempunyai beragam fungsi dan fungsi antara lain adalah sebagai
berikut:
·
mengirimkan perintah ke perangkat
I/O untuk menyediakan layanan akses.
·
menangani interupsi perangkat
I/O.
·
menangani kesalahan pada
perangkat I/O.
·
menyediakan interface ke
pemakai.
3. fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi
proses – proses berikut :
·
Command
Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang dikirimkan
sebaga isinya bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat
menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
·
Data,
pertukaran data antara CPU danmodul I/O melalui bus data.
·
Status
Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun
perangkat peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga
status bermacam-macam kondisi kesalahan (error).
·
Address
Recognition
Bahwa
peralatan atau komponen penyusun komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka
harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada perangkat peripheral,
sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral yang dikontrolnya.
4.
Terdapat empat klasifikasi perintah I/O, yaitu:
·
Perintah control.
Perintah ini digunkan untuk
mengaktivasi perangkat peripheral dan memberitahukan tugas yang diperintahkan
padanya.
·
Perintah test.
Perintah ini digunakan CPU untuk
menguji berbagai kondisi status modul I/O dan peripheralnya. CPU perlu
mengetahui perangkat peripheralnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga
untuk mengetahui operasi – operasi I/O yang dijalankan serta mendeteksi kesalahannya.
·
Perintah read.
Perintah pada modul I/O untuk
mengambil suatu paket data kemudian menaruh dalam buffer internal. Proses
selanjutnya paket data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi
data maupun kecepatan transfernya.
·
Perintah write.
Perintah ini kebalikan dari read. CPU
memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan pada
perangkat peripheral tujuan data tersebut.
1 Comments
yoiyoi
ReplyDelete